A. EKSPOR
• Nilai ekspor Sumatera Barat bulan April 2020 mencapai US$94,13
juta, terjadi penurunan sebesar 33,15 persen dibanding ekspor
bulan Maret 2020.
• Secara kumulatif ekspor Sumatera Barat Januari-April 2020
mencapai US$478,05 juta atau naik sebesar 18,16 persen
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
• Golongan barang ekspor pada bulan April 2020 paling besar
adalah lemak & minyak hewan/nabati sebesar US$65,66 juta,
diikuti oleh golongan karet dan barang dari karet sebesar
US$13,88 juta.
• Ekspor ke negara India memberikan peranan sebesar 28,53
persen terhadap total ekspor Sumatera Barat dan Amerika
Serikat 20,01 persen pada Januari-April 2020.
• Menurut sektor, ekspor produk industri pengolahan bulan April
2020 mengalami penurunan sebesar 34,40 persen dibanding
ekspor Maret 2020.
• Nilai ekspor barang yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat
yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada
April 2020 tercatat US$98,72 juta, turun 31,93 persen dibanding
ekspor bulan Maret 2020.
• Secara kumulatif nilai ekspor barang yang berasal dari Sumatera
Barat Januari-April 2020 mencapai US$496,52 juta atau naik
sebesar 17,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya.
B. IMPOR
• Nilai impor Sumatera Barat bulan April 2020 mencapai
US$27,24 juta, terjadi peningkatan sebesar 27,41 persen
dibanding impor bulan Maret 2020.
• Nilai impor bulan April 2020 turun sebesar 38,71 persen
dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.
• Secara kumulatif nilai impor Sumatera Barat Januari-April
2020 mencapai US$97,63 juta atau mengalami penurunan
37,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya.
• Golongan barang impor pada bulan April 2020 paling
besar adalah bahan bakar mineral sebesar US$13,48 juta,
golongan pupuk sebesar US$5,31 juta.
• Negara pemasok impor bulan April 2020 terbesar adalah
dari negara Singapura senilai US$13,24 juta
• Impor dari negara Singapura menduduki tempat teratas
dengan perannya sebesar 43,70 persen selama periode
Januari-April 2020.
• Nilai impor Sumatera Barat senilai US$27,24 juta berasal
dari pelabuhan bongkar Teluk Bayur.